Ketahui Gejala Karies Gigi dan Cara Mencegahnya

Kesehatan Gigi dan Mulut

By Tim Medis GigiKita

18 Feb 2025

10 Menit

76 Views

featured image

Salah satu masalah kesehatan gigi yang umum ditemui yaitu karies gigi. Karies gigi merupakan suatu kondisi dimana lapisan struktur gigi mengalami kerusakan secara berkala. Hal ini dipengaruhi oleh adanya bakteri yang melekat di gigi, terutama Streptococcus mutans yang menghasilkan asal dari sisa makanan, seperti karbohidrat.

Daftar Isi

Bakteri Streptococcus mutans berbahaya bagi gigi manusia karena asam yang dihasilkan dari gula beresiko merusak lapisan enamel gigi. Selain itu, bakteri ini juga memproduksi zat lengket (glucan) yang membentuk plak sehingga menjadi tempat bakteri berkembang biak dan sulit untuk dibersihkan.

Jika tidak ditangani dengan serius, tidak hanya risiko karies, tetapi juga khawatir terjadinya infeksi dan abses gigi yang menyakitkan. Oleh karena itu, bakteri ini perlu diwaspadai karena asam yang dihasilkan tidak hanya berpotensi merusak jaringan keras gigi tetapi juga lapisan tengah (dentin) dan akhirnya merusak akar gigi.

Baik karies maupun gigi berlubang merupakan kondisi yang saling berkaitan. Meskipun keduanya dapat menyebabkan gigi berlubang, nyatanya karies dan gigi berlubang merupakan kondisi yang berbeda.

Gigi berlubang bermula dari karies gigi yang tidak segera mendapatkan penanganan. Dengan kata lain, apabila karies gigi tidak segera ditangani, lambat laun gigi akan rusak dan semakin bertambah parah yang akhirnya menyebabkan gigi berlubang.

Penyebab Karies Gigi

Gambar Makanan ManisSumber: Freepik

Karies gigi disebabkan oleh beberapa faktor yang diabaikan dan akhirnya menyebabkan kerusakan pada gigi. Berikut faktor penyebab terjadinya karies gigi:

  1. Adanya Plak dan Bakteri pada Gigi

Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik. Akibatnya, bakteri yang menghasilkan asam terbentuk dan merusak enamel gigi. Plak yang tidak dibersihkan dengan baik jika terus dibiarkan menyebabkan terjadinya karang gigi.

  1. Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Secara Berlebihan

Mengkonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan dapat menyebabkan karies gigi. Hal ini dikarenakan makanan dan minuman manis dengan kandungan gula yang tinggi dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri yang berkembang di dalam mulut. Bakteri tersebut mengubah gula menjadi asam yang dapat mengikis lapisan terluar gigi sehingga terjadi karies.

Oleh karena itu, perlu memperhatikan jenis gula apa yang ada di makanan/minuman, frekuensi konsumsi, hingga tekstur makanan. Hindari makanan manis yang lengket dan sulit dibersihkan.

  1. Buruknya Kualitas Kebersihan Mulut

Kebiasaan buruk dalam menjaga kualitas kebersihan mulut dan gigi tentu berperan penting dalam proses terjadinya karies pada gigi. Jika jarang menyikat gigi dengan benar atau tidak menggunakan dental floss, maka berpotensi terjadinya penumpukan plak.

Terlebih di zaman sekarang dengan berbagai variasi makanan ringan atau berat, jika mulut dan gigi tidak dibersihkan dengan baik dapat memicu hal-hal bahaya lainnya.

  1. Faktor Genetik

Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor genetik dapat menjadi penyebab seseorang mengalami karies gigi. Hal ini karena genetik menentukan sejumlah aspek terkait kesehatan gigi dan mulut.

  • Struktur Enamel Gigi: Seseorang dengan enamel yang tipis rentan terkena karies karena lebih mudah terkikis oleh asam.

  • Produksi dan Komposisi Air Liur: Apabila seseorang memiliki kadar produksi air liur yang rendah, maka risiko terjadinya karies lebih tinggi. Air liur sendiri berperan dalam membantu untuk menetralisir asam serta sisa-sisa makanan. Enzim yang terkandung dalam air liur juga berperan dalam melawan bakteri.

  • Respon terhadap Bakteri: Sistem kekebalan tubuh yang lemah dari segi genetik membuat bakteri lebih mudah untuk berkembang.

  • Pola Pertumbuhan Gigi dan Rahang: Gigi yang tumbuh bertumpuk atau terlalu rapat menyebabkan celah menjadi sulit dibersihkan. Selain itu, ukuran rahang yang kecil menyebabkan struktur gigi menjadi berdesakan dan mempersulit proses pembersihan.

  • Kondisi genetik memang dapat mempengaruhi proses terjadinya karies. Namun, kebiasaan dan faktor lingkungan juga sangat berperan.

Sekalipun seseorang memiliki risiko genetik tinggi, tetap dapat menjaga kesehatan gigi dengan perawatan yang tepat.

Gejala Karies Gigi

Gambar Orang Sakit GigiSumber: Freepik

Gejala terjadinya karies gigi bisa jadi berbeda-beda. Namun, secara umum terbagi menjadi tiga tahap gejala. Berikut gejala karies gigi yang umumnya muncul:

  1. Gejala Awal (Tahap Ringan)

  • Adanya bintik coklat atau putih pada gigi. Bintik pada gigi menjadi tanda awal terjadinya demineralisasi enamel gigi akibat bakteri.

  • Sensitivitas gigi, sering terjadi saat mengkonsumsi makanan/minuman yang panas, dingin, manis, asam.

  • Warna enamel yang berubah menjadi lebih gelap atau kecokelatan.

  1. Gejala Menengah (Tahap Menengah)

  • Lubang atau keropos pada gigi.

  • Nyeri ringan saat sedang mengunyah atau menggigit.

  • Gingivitis , suatu kondisi dimana karies yang telah berkembang kemudian menyebabkan gusi meradang hingga berdarah.

  1. Gejala Parah (Tahap Lanjut)

  • Nyeri yang terus-menerus terjadi karena karies telah menembus dentin (lapisan di bawah enamel).

  • Karies yang tidak segera mendapatkan penanganan dapat menyebabkan gigi menjadi retak atau patah. Hal ini dikarenakan lapisan dalam gigi yang lemah.

  • Pada tahap lanjut, karies yang telah mencapai pulpa gigi dapat menyebabkan infeksi hingga abses.

  • Apabila telah terjadi abses, akan muncul nanah yang keluar di area sekitar gigi yang terinfeksi.

Cara Mencegah Terjadinya Karies Gigi

Gambar Jaga Kesehatan Gigi dan MulutSumber: Freepik

Cara mencegah terjadinya karies gigi paling sederhana adalah dengan memastikan bahwa setiap langkah dalam proses perawatan gigi sudah dilakukan dengan benar dan tepat. Adapun cara mencegah terjadinya karies gigi adalah sebagai berikut:

  1. Menyikat Gigi Secara Teratur

Lakukan sikat gigi minimal dua kali sehari, setiap pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Perhatikan cara menyikat gigi dengan benar. Gunakan bulu sikat yang lembut dan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.

Hindari menyikat gigi terlalu keras agar tidak terjadi abrasif pada gigi. Pastikan seluruh gigi dapat dijangkau dan dibersihkan oleh sikat gigi.

  1. Gunakan Benang Gigi (Flossing)

Membersihkan gigi tidak cukup dengan menyikat gigi saja, gunakan benang gigi (flossing) untuk pembersihan lebih lanjut. Benang gigi dapat berfungsi untuk membersihkan sisa makanan dan plak yang menempel di sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Idealnya, flossing dilakukan sekali dalam sehari sebelum tidur.

  1. Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis

Hindari mengkonsumsi makanan/minuman manis. Jika menyukai rasa manis, pastikan bahwa tidak mengkonsumsinya secara berlebihan. Selain itu, pastikan kebersihan gigi dan mulut setelah mengkonsumsi makanan/minuman manis.

  1. Memperbanyak Konsumsi Makanan yang Baik untuk Gigi

Daripada mengkonsumsi makanan/minuman manis, alangkah baiknya jika lebih banyak mengkonsumsi makanan/minuman yang baik untuk kesehatan gigi. Konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D, banyak ditemukan di produk olahan susu yang berfungsi untuk memperkuat enamel gigi.

Konsumsi juga buah dan sayuran yang kaya akan serat untuk membantu membersihkan gigi secara alami ketika dikunyah. Contohnya, apel, wortel, dan lain sebagainya.

Jangan lupa untuk memperbanyak konsumsi air putih untuk menjaga kelembaban mulut serta membersihkan makanan.

  1. Rutin Periksa ke Dokter Gigi

Lakukan pemeriksaan secara berkala setiap 6 bulan sekali guna mendeteksi keluhan atau permasalahan pada gigi.

Itulah informasi mengenai karies gigi dimulai dari pengertian, penyebab, gejala, hingga cara pencegahan. Hal yang paling mendasar adalah memahami kondisi diri sehingga segera periksa ke dokter gigi apabila menemukan gejala karies gigi sebelum kondisi semakin buruk.