Memahami perbedaan gigi susu dan gigi permanen sangat penting untuk mengetahui perawatan yang tepat. Terdapat beberapa cara untuk memahami perbedaan antara gigi susu dan gigi permanen yang dilihat dari jumlah dan susunan, ukuran, bentuk, struktur, warna, jumlah akar, lapisan enamel dan dentin, dan kekuatan.
Gigi susu (gigi anak) merupakan gigi dengan periode yang dimulai sejak enam bulan saat gigi pertama tumbuh hingga usia 24 bulan berjumlah 20 gigi. Di masa inilah tumbuh kembang anak harus diperhatikan orangtua sebagai tanda bahwa kebutuhan gizi anak telah tercukupi dengan baik.
Baru pada saat usia 6-7 tahun, terjadi proses pergantian gigi dari gigi susu menjadi gigi permanen. Berikut perbedaan antara gigi susu dan gigi permanen.
Jumlah dan Susunan
Dilansir menurut American Dental Association, perbedaan antara gigi susu dan gigi permanen terlihat mencolok. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia terjadi perubahan ukuran rahang menjadi lebih panjang guna memberi ruang untuk gigi tambahan.
Jika jumlah gigi bungsu mencapai 20, maka jumlah gigi permanen bisa mencapai 32 gigi. Gigi susu memiliki 4 gigi seri di bagian samping, 4 gigi seri bagian depan, 4 gigi taring, serta 8 gigi geraham. Di sisi lain, gigi permanen memiliki pertambahan jumlah gigi menjadi 8 gigi seri, 8 gigi geraham depan, 4 gigi taring, serta 12 gigi geraham belakang.
Ukuran Gigi
Ukuran gigi tentu menjadi pembeda antara gigi susu dan gigi permanen. Gigi susu cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil daripada gigi permanen. Perubahan ukuran ini bertujuan agar gigi permanen dapat memproses fungsi pengunyahan hingga pencernaan ketika dewasa. Ukuran gigi susu yang lebih kecil daripada gigi permanen menyesuaikan dengan ukuran rahang yang juga lebih kecil.
Bentuk Gigi
Perbedaan gigi susu dan gigi permanen dapat dilihat melalui bentuk gigi. Bentuk gigi susu lebih kecil berbentuk seperti persegi serta tidak lebih bulat dan besar daripada gigi permanen.
Perbedaan lainnya yaitu gigi susu memiliki mahkota yang lebih bulat jika dibandingkan dengan gigi permanen. Ada beberapa jenis bentuk gigi seperti triangular, oval, dan square.
Struktur Gigi
Struktur gigi susu dan permanen berbeda yang ditinjau berdasarkan akar gigi. Akar gigi susu memiliki akar yang lebih tipis. Sedangkan akar gigi permanen lebih panjang daripada akar gigi susu. Perbedaan struktur akar gigi ini mempengaruhi kekokohan dari gigi juga berbeda.
Akar gigi susu yang cenderung pendek dan tipis menyebabkan gigi susu menjadi lebih lepas. Di sisi lain, kondisi ini menyediakan ruang bagi gigi permanen menjadi lebih leluasa untuk bertumbuh. Ketika gigi susu lepas, akar gigi juga akan ikut menghilang.
Warna Gigi
Gigi susu dan gigi permanen memiliki warna yang berbeda. Umumnya, gigi susu memiliki warna yang lebih putih jika dibandingkan dengan gigi permanen. Dengan kata lain, gigi permanen tipis sekali berwarna lebih kuning daripada gigi susu.
Lapisan permukaan gigi yaitu enamel dan dentin pun memiliki karakteristik yang berbeda. Enamel gigi susu lebih buram, sedangkan enamel gigi permanen cenderung lebih transparan.
Dentin gigi susu lebih tipis dan dentin gigi permanen lebih tebal dan kekuningan. Dentin inilah yang mempengaruhi warna gigi permanen menjadi lebih gelap karena memiliki proporsi yang lebih banyak daripada gigi susu.
Lapisan dentin dan enamel dari gigi susu lebih tipis menyebabkan gigi anak-anak cenderung lebih rentang untuk berlubang. Penting bagi orangtua untuk memperhatikan kondisi kesehatan gigi anak-anaknya.
Akar
Jumlah akar dipengaruhi oleh ukuran gigi yang mana apabila giga semakin besar, maka semakin bertambah pula jumlah akar. Tentu, jumlah saluran akar gigi susu tidak sebanyak jumlah akar gigi permanen. Inilah alasan mengapa gigi berlubang yang terlalu besar dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif.
Beda Perawatan Gigi Susu dan Gigi Permanen
Tidak hanya dari segi morfologi yang berbeda, perawatan gigi susu dan permanen juga berbeda. Yang membedakan adalah perawatan gigi susu membutuhkan perhatian lebih dari orangtua. Hal ini dikarenakan perawatan gigi susu dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi permanen nantinya.
Setiap tindakan dan perhatian sederhana dari orangtua dalam perawatan gigi susu, dapat berdampak pada perkembangan gigi permanen. Sebagai contoh tentang kebiasaan dimana seorang anak yang diajarkan untuk merawat gigi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa.
Maka dari itu, hal-hal seperti rutin sikat gigi dua kali sehari, konsultasi ke dokter gigi, memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, dan lain sebagainya harus diajarkan sejak dini.
Tips Merawat Gigi Susu dan Gigi Permanen
Gigi susu dan gigi permanen keduanya sama-sama penting dan membutuhkan perawatan dengan baik. Namun, gigi susu rentan mengalami kerusakan karena kurang mendapatkan perhatian lebih. Padahal, perawatan gigi susu menjadi momen krusial untuk menjaga keberlangsungan pertumbuhan gigi permanen. Setelah menjadi gigi permanen, gigi membutuhkan perawatan ekstra guna menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Berikut merupakan tips untuk merawat gigi susu dan gigi permanen.
Perawatan Gigi Susu
Hindari mengkonsumsi makanan manis berlebihan. Usahakan agar makanan manis yang dikonsumsi berasal dari bahan alami seperti sayur dan buah. Makanan manis pada anak dapat merusak gigi anak.
Ajarkan anak untuk menyikat gigi dengan baik dan benar. Orangtua juga bisa mengajarkan anak dimulai dari memilih sikat yang benar, dilanjutkan cara menyikat gigi yang benar.
Jangan lupa, bahwa sikat gigi yang baik dilakukan setidaknya dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur untuk menghindari sisa makanan di sela gigi.
Awasi anak untuk tidak melakukan aktivitas yang tidak baik bagi kesehatan gigi anak. Contohnya, membuka sesuatu yang keras menggunakan gigi, menggigit kuku jari, menyikat gigi terlalu keras, dan lain sebagainya.
Ajak anak untuk melakukan konsultasi kepada dokter gigi setiap enam bulan sekali.
Perawatan Gigi Permanen
Kebiasaan yang baik akan membawa progres yang baik. Pun demikian dengan perawatan gigi. Pada dasarnya perawatan gigi permanen tidak jauh berbeda dengan perawatan gigi susu yang membedakan adalah tindakan ekstra untuk menjaga kebersihan gigi.
Melakukan Flossing untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi. Ditambah juga dengan menggunakan obat kumur untuk perawatan ekstra.
Menggunakan retainer
Itulah perbedaan antara gigi susu dan gigi permanen. Dengan mengetahui perbedaan di antara keduanya, sekaligus mengetahui apa yang harus diperhatikan serta bagaimana cara merawatnya.
Terutama pada gigi susu yang menjadi momen krusial untuk tumbuhnya gigi permanen. Hubungi dokter gigi segera untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar gigi susu dan gigi permanen.
Kesehatan Gigi dan Mulut
Gigi Anak
Gigi Anak