Sedang menghadapi gusi bengkak dan bernanah? Kondisi seperti ini tidak boleh dianggap remeh. Risiko yang muncul seperti rasa nyeri luar biasa yang dapat mempersulit untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari. Bahkan, kebutuhan seperti makan, berbicara, atau membuka mulut saja terasa sakit.
Pada dasarnya, nanah adalah cairan kental dengan kandungan seperti jaringan mati, sel, dan juga bakteri. Cairan ini berwarna putih kekuningan hingga kecoklatan dengan bau yang tidak sedap.
Gusi bengkak dan bernanah merupakan kondisi yang sering kali menjadi pertanda bahwa adanya infeksi di dalam mulut.
Masalah ini tidak hanya menyakitkan tetapi juga berpotensi untuk menimbulkan komplikasi serius jika tidak mendapatkan penanganan dengan baik.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari tahu informasi seputar penyebab, gejala, hingga cara mengatasi masalah ini.
Source: Freepik
Gusi yang mengalami pembengkakan dan bernanah umumnya terjadi akibat infeksi bakteri yang menyerang jaringan gusi. Infeksi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya kebersihan mulut hingga adanya kondisi medis yang lebih serius.
Berikut ini adalah penjelasan mendetail mengenai penyebab utama dari masalah gusi bengkak dan bernanah:
Infeksi Bakteri Akibat Plak dan Karang Gigi
Plak merupakan lapisan lengket yang terbentuk di permukaan gigi akibat adanya akumulasi sisa makanan dan bakteri. Apabila tidak rutin dibersihkan dengan menyikat gigi dan dental flossing, plak dapat mengeras yang kemudian menjadi karang gigi.
Karang gigi ini menjadi tempat berkembangnya bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada gusi. Apabila infeksi semakin parah, abses yang mengandung nanah dapat terbentuk.
Gingivitis (Peradangan Gusi)
Gingivitis merupakan tahap awal dari penyakit gusi yang ditandai dengan gusi yang tampak berwarna merah, bengkak, serta mudah berdarah ketika menyikat gigi. Penyebab utama dari gingivitis adalah adanya penumpukan plak yang mengandung bakteri di sepanjang garis gusi.
Jika kondisi ini tidak segera ditangani, gingivitis kemudian dapat berkembang menjadi periodontitis yang lebih serius dan dapat menyebabkan abses pada gusi.
Periodontitis (Infeksi Jaringan Penyangga Gigi)
Periodontitis merupakan sebuah kondisi dimana peradangan yang lebih parah menyerang jaringan pendukung gigi, termasuk gusi dan tulang alveolar. Infeksi jenis ini dapat menyebabkan terbentuknya kantong di antara gigi dan gusi yang dipenuhi oleh bakteri.
Seiring berjalannya waktu, bakteri tersebut dapat memicu terbentuknya nanah, menyebabkan gusi menjadi bengkak dan bernanah.
Abses Gusi
Abses gusi adalah kantong nanah yang muncul akibat adanya infeksi bakteri. Abses ini dapat terjadi di area sekitar akar gigi (abses periapikal) atau di jaringan gusi (abses periodontal). Ada beberapa alasan utama penyebab utama abses gusi meliputi:
Infeksi dari gigi berlubang yang tidak segera diobati.
Gingivitis atau periodontitis yang sudah berkembang ke tahap lebih lanjut.
Cedera atau trauma pada gusi yang menjadi pintu masuk bakteri.
Abses gusi sering kali juga disertai rasa nyeri hebat, pembengkakan, dan bahkan dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke area lain dalam tubuh jika tidak segera mendapatkan penanganan medis.
Gigi Berlubang yang Tidak Ditangani
Gigi yang mengalami karies dan dibiarkan tanpa perawatan dapat menyebabkan penyebaran bakteri hingga ke akar gigi dan jaringan gusi.
Ketika bakteri mencapai bagian dalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah (pulpa), infeksi dapat meluas ke jaringan di sekitar gigi, mengakibatkan abses gusi yang bernanah.
Cedera atau Luka pada Gusi
Luka pada gusi akibat tergigit, konsumsi makanan keras, atau prosedur medis yang tidak tepat dapat menyebabkan jaringan gusi terbuka, memberikan kesempatan bagi bakteri untuk menginfeksi area tersebut. Jika tidak sembuh dengan baik, infeksi dapat berkembang menjadi abses berisi nanah.
Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Individu dengan sistem imun yang lemah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau pasien yang menjalani kemoterapi, lebih rentan mengalami infeksi gusi.
Ketika sistem kekebalan tubuh tidak bekerja secara optimal, bakteri yang ada di dalam mulut dapat berkembang lebih cepat dan menyebabkan abses gusi.
Kebiasaan Buruk yang Memperburuk Kondisi Gusi
Beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko infeksi gusi antara lain:
Merokok: Rokok dapat mengurangi aliran darah ke gusi, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan memperlambat proses penyembuhan, sehingga infeksi lebih mudah terjadi.
Kurangnya Perawatan Gigi: Tidak rutin menyikat gigi atau menggunakan benang gigi dapat menyebabkan penumpukan bakteri yang berkontribusi pada infeksi.
Pola Makan yang Buruk: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi, terutama kurangnya vitamin C, dapat membuat gusi menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Source: Freepik
Gusi yang mengalami infeksi pada umumnya menunjukkan beberapa gejala sebagai berikut:
Terjadi pembengkakan pada area gusi
Rasa sakit atau nyeri yang terjadi terus-menerus
Keluarnya nanah dari gusi
Bau mulut yang tidak sedap
Gusi berwarna merah atau keunguan
Sensitivitas yang muncul setelah mengkonsumsi makanan panas atau dingin
Sulit untuk mengunyah atau membuka mulut
Demam (terjadi jika infeksi sudah menyebar)
Source: Freepik
Beberapa kondisi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gusi yang bengkak dan bernanah, di antaranya:
Kurangnya Kebersihan Mulut – Tidak rutin menyikat gigi atau menggunakan benang gigi dapat menyebabkan penumpukan plak dan bakteri, sehingga meningkatkan risiko infeksi gusi.
Kebiasaan Merokok – Rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh serta menghambat proses penyembuhan jaringan gusi, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
Penyakit Sistemik – Kondisi medis seperti diabetes dan gangguan imunitas dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga gusi lebih mudah mengalami infeksi.
Kekurangan Nutrisi – Asupan vitamin C yang tidak mencukupi dapat menyebabkan jaringan gusi menjadi lemah dan lebih mudah terinfeksi.
Produksi Air Liur yang Rendah – Mulut kering akibat berkurangnya produksi air liur menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri, meningkatkan risiko peradangan pada gusi.
Source: Freepik
Jika Anda mengalami gusi bernanah dan bengkak, segera lakukan langkah-langkah berikut:
Berkumur dengan Air Garam
Berkumur dengan larutan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi.
Menggunakan Obat Kumur Antiseptik
Obat kumur antiseptik yang mengandung chlorhexidine dapat membantu membunuh bakteri penyebab infeksi dan mencegah penyebarannya.
Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Jika nyeri terasa sangat mengganggu, obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol dapat membantu meredakannya.
Kompres Dingin
Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan memberikan efek mati rasa sementara pada area yang sakit.
Mengunjungi Dokter Gigi
Jika gejala tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, segera periksakan diri ke dokter gigi. Dokter mungkin akan memberikan antibiotik atau melakukan prosedur seperti drainase abses, pembersihan mendalam, atau bahkan perawatan saluran akar jika infeksi telah mencapai akar gigi.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk menjaga kesehatan gusi dan mencegah infeksi, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Menjaga Kebersihan Mulut – Sikat gigi secara rutin minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, serta gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi agar terhindar dari penumpukan bakteri.
Rutin Memeriksakan Gigi ke Dokter – Lakukan pemeriksaan gigi rutin setiap enam bulan sekali guna mendeteksi serta mencegah terjadinya masalah gigi serta gusi sejak dini.
Mengontrol Konsumsi Makanan Manis dan Asam – Asupan makanan yang terlalu manis atau asam dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi dan infeksi gusi sehingga perlu dibatasi.
Menghentikan Kebiasaan Merokok – Merokok tidak hanya merusak jaringan gusi, tetapi juga memperlambat proses penyembuhan apabila terjadi infeksi.
Menerapkan Pola Makan Sehat – Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin C, kalsium, dan zat besi sangat penting untuk menjaga kekuatan serta kesehatan gusi.
Menerapkan kebiasaan sehat dapat membantu mengurangi risiko gusi bengkak dan bernanah, sekaligus menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan.
Gusi yang bengkak dan bernanah merupakan masalah serius yang tidak boleh diabaikan. Beberapa langkah perawatan mandiri, seperti berkumur dengan air garam, menggunakan obat kumur antiseptik, serta mengkonsumsi obat pereda nyeri, mungkin dapat meredakan gejala sementara. Namun, jika kondisi tidak membaik, segera periksakan diri ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Menjaga kebersihan mulut, menerapkan pola makan sehat, serta rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi merupakan langkah pencegahan terbaik untuk memastikan kesehatan gusi dan gigi tetap terjaga dengan optimal.
Kesehatan Gigi dan Mulut
Obat Gigi
Kesehatan Gigi dan Mulut