Ketahui Perbedaan Veneer dan Bleaching Gigi. Mana yang Terbaik?

Tips Perawatan Gigi dan Mulut

By Tim Medis GigiKita

14 Feb 2025

8 Menit

118 Views

featured image

Veneer dan bleaching sama-sama mempercantik senyuman, tetapi dengan cara berbeda. Veneer menutupi kekurangan gigi seperti warna kusam atau bentuk tidak rata, sedangkan bleaching memutihkan gigi alami dari noda. Pilih bleaching untuk hasil cepat jika fokus pada warna, atau veneer untuk transformasi menyeluruh. Konsultasikan dengan dokter gigi untuk solusi terbaik.

Daftar Isi

Pernahkah kamu mendengar istilah tentang veneer dan bleaching gigi? Atau istilah-istilah itu sudah tidak asing bagimu? Pada dasarnya, veneer dan bleaching gigi merupakan bagian prosedur dari proses mempercantik tampilan gigi. Namun, keduanya merupakan hal yang berbeda. Harus diakui bahwa terjadi peralihan konsep dari perawatan gigi yang semula hanya berkaitan dengan kesehatan gigi, berkembang ke arah estetika.

Berdasarkan laporan dari Grand View Research disebutkan bahwa pada tahun 2021, pasar pemutihan gigi secara global senilai $6,9 miliar. Diperkirakan juga akan semakin tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan mencapai 6,7% dimulai tahun 2021 hingga 2028.

Peningkatan nilai pasar ini menjadi bukti bahwa semakin banyak orang yang ingin memperbaiki kualitas giginya. Pun demikian dengan adanya veneer dan bleaching gigi yang turut menjadi kebutuhan di masyarakat.

Veneer Gigi

Veneer gigi menjadi pilihan banyak orang yang ingin memperbaiki tampilan kualitas gigi. Umumnya, orang melakukan veneer gigi karena ada rasa tidak puas atas bentuk, warna, hingga ukuran dari gigi yang dimiliki. Veneer terbuat dari komposit resin atau porselen yang kemudian ditempelkan pada permukaan gigi. Pemasangan veneer juga bertujuan untuk memperbaiki ukuran serta bentuk gigi yang dinilai tidak proporsional. Veneer dinilai dapat melindungi enamel dan sensitivitas gigi.

Diperlukan kompetensi yang cakap dari dokter gigi karena pemasangan veneer tidak hanya tentang estetika atau kecantikan, melainkan juga memperhatikan fungsinya. Pemilihan bahan dan teknik harus tepat agar dapat menahan daya pengunyahan dan oklusi. Selain itu, bagaimana veneer dapat difungsikan dalam jangka yang panjang. Kurangnya pemahaman serta kompetensi dalam hal ini dapat merugikan pasien. Di antaranya, seperti munculnya penyakit hingga timbulnya bau mulut.

Adapun resiko dari penggunaan veneer adalah proses untuk membuang lapisan terluar gigi atau membuang lapisan sehat. Kebutuhan untuk membuang jaringan lapisan luar ini dikarenakan membutuhkan area  dalam merekatkan bahan veneer serta membentuk veneer.

Adapun perawatan veneer sama dengan perawatan gigi seperti biasa. Sikat gigi dilakukan sekurang-kurangnya dua kali sehari. Tidak lupa menggunakan benang flossing setidaknya satu kali dalam sehari. Perawatan rutin ini harus tetap dijaga agar tidak ada lagi masalah-masalah seputar kesehatan gigi yang muncul setelah pemasangan veneer.

Selain perawatan gigi secara mandiri, juga dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gigi minimal enam bulan sekali. Pemeriksaan ini juga berfungsi untuk melihat kondisi veneer yang sedang terpasang.

Bleaching Gigi

Jika dibandingkan dengan veneer, resiko bleaching gigi dinilai lebih rendah. Perbedaan mendasar terletak pada prosedur yang dilakukan yang mana bleaching tidak perlu mengurangi atau membuang jaringan gigi. Proses pemutihan gigi atau bleaching ini tergantung berdasarkan kondisi yang diharapkan oleh pasien apakah menggunakan bahan hydrogen hydroxide atau sodium perborat. Namun, perlu dipahami bahwa gigi tidak berwarna putih secara alami. Maka dari itu, hasil dari bleaching gigi tidak bisa berubah drastis seperti warna putih hasil veneer gigi.

Hasil dari bleaching tidak akan jauh berbeda dengan warna gigi asli karena perawatan bleaching bersifat merangsang gigi agar mengeluarkan warna putih menggunakan bahan tertentu. Dibutuhkan perawatan beberapa kali agar bleaching mendapatkan hasil maksimal.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan mengenai perbedaan antara veneer dan bleaching gigi adalah sebagai berikut:

  1. Bleaching hanya berfokus pada perubahan warna gigi, sedangkan veneer lebih dari itu. Veneer berusaha untuk menyeimbangkan antara fungsi dan estetika. Dengan demikian, dokter gigi tidak hanya berfokus pada bagaimana veneer dapat mengubah bentuk, warna, dan ukuran. Melainkan, kebermanfaatan dari veneer itu sendiri dapat dirasakan dalam jangka yang panjang.

  2. Baik veneer dan bleaching memiliki efek samping yang berbeda. Efek samping dari bleaching seperti adanya sensitivitas pada gigi. Gel yang digunakan pada saat bleaching dapat menyebabkan iritasi pada gusi, bengkak, nyeri, dan lain sebagainya. Dari segi estetika sendiri apabila proses pemutihan dilakukan secara berlebihan dapat menimbulkan warna yang tidak alami pada gigi.

    Sedangkan efek samping dari penggunaan veneer adalah adanya resiko pengikisan enamel (indirect veneer) bahkan retak ketika memakan makanan yang keras (direct veneer). Akibatnya, gigi menjadi lebih sensitif mengingat terdapat penyesuaian dalam proses pemasangan veneer.

    Resiko lebih besar ketika veneer tidak dipasang oleh orang yang berkompeten. Potensi kerusakan gigi menjadi lebih besar dan juga perawatan gigi yang tidak rutin yang menimbulkan bau yang tidak sedap.

  3. Jika ditinjau berdasarkan biaya, maka biaya yang dibutuhkan untuk melakukan veneer lebih tinggi daripada bleaching. Namun, perlu dipertimbangkan bahwa veneer memiliki ketahanan lebih lama daripada bleaching.

  4. Berdasarkan durasi, umumnya bleaching tidak bersifat permanen dan membutuhkan perawatan secara berkala. Berbeda dengan veneer yang dapat menjadi investasi jangka panjang.

Itulah perbedaan mendasar antara veneer dan bleaching gigi. Mana yang lebih efektif? Sejatinya banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas di antara keduanya. Namun, perlu pertimbangan yang matang dengan memperhatikan segala resiko yang ada ketika memutuskan akan melakukan veneer atau bleaching gigi.

Selain mempertimbangkan resiko juga perlu dipikirkan mengenai tujuan utama dari perawatan estetika gigi ini. Apakah hanya ingin memutihkan gigi atau mengubah tampilan gigi secara masif. Yang pasti, kedua perawatan ini membutuhkan peran penting dokter gigi yang kompeten dan ahli dibidangnya. Banyak kasus dimana orang-orang tidak puas dengan hasil veneer yang ternyata dilakukan di tukang gigi. Oleh karena itu, pilih dokter gigimu dengan cermat!