Kamus

Bakteri Mulut

By Tim Medis GigiKita

08 Jul 2025

Daftar Isi

Definisi Bakteri Mulut

Bakteri mulut adalah mikroorganisme mikroskopik yang secara alami menghuni rongga mulut manusia.

Sebagian besar dari mereka bersifat komensal, membantu menjaga keseimbangan lingkungan mulut dan mendukung fungsi fisiologis seperti pencernaan awal serta perlindungan terhadap patogen.

Namun, beberapa spesies bersifat patogen dan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan gigi dan jaringan lunak mulut, termasuk karies gigi.

Dalam istilah kedokteran gigi, "bakteri penyebab karies" merujuk pada kelompok bakteri yang mampu menghasilkan asam melalui proses fermentasi gula, sehingga memicu demineralisasi enamel gigi.

Karakteristik Umum Bakteri Mulut

Bakteri di dalam rongga mulut berinteraksi membentuk komunitas kompleks yang dikenal sebagai biofilm. Biofilm ini akan menempel pada permukaan gigi dan jika tidak dibersihkan secara teratur, berkembang menjadi plak gigi.

Dalam kondisi normal, komunitas mikroba ini menjaga keseimbangan mikrobiologis di mulut. Namun, ketika terjadi perubahan lingkungan di dalam  mulut misalnya akibat konsumsi gula berlebih, kurangnya kebersihan mulut, atau penurunan produksi air liur akan terjadi disbiosis, yakni kondisi saat bakteri patogen menjadi dominan.

Bakteri penyebab karies termasuk dalam kelompok asidogenik (penghasil asam) dan asidurik (tahan terhadap asam), sehingga mampu bertahan dan berkembang di lingkungan asam yang mereka ciptakan sendiri.

Kondisi inilah yang menyebabkan gigi kehilangan mineralnya secara perlahan dan memicu terbentuknya lubang gigi.

Jenis-jenis Bakteri Mulut Penyebab Karies

Berikut beberapa jenis bakteri mulut yang terbukti secara ilmiah menjadi penyebab utama karies gigi:

  • Streptococcus mutans
    Merupakan bakteri paling terkenal sebagai pemicu awal karies. Ia menghasilkan asam laktat dari fermentasi sukrosa dan membentuk polisakarida ekstraseluler yang berperan penting dalam membangun biofilm lengket di permukaan gigi.

  • Streptococcus sobrinus
    Sering ditemukan bersama S. mutans. Sifatnya lebih agresif dalam menciptakan lingkungan asam dan mempercepat perkembangan karies.

  • Lactobacillus spp.
    Biasanya ditemukan dalam tahap lanjutan karies. Bakteri ini berperan dalam memperparah kerusakan hingga ke dentin karena sifat asidogeniknya yang tinggi.

  • Actinomyces spp.
    Berperan penting dalam pembentukan karies akar dan gingivitis, terutama pada orang dewasa dan lansia.

  • Bifidobacterium spp. dan Scardovia wiggsiae
    Keduanya berperan besar pada early childhood caries (ECC), yaitu jenis karies yang menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.

Mekanisme Patogenesis Bakteri Mulut

Karies gigi adalah hasil interaksi multifaktor antara bakteri, substrat (gula), permukaan gigi, dan waktu. Mekanisme utamanya meliputi:

  1. Adhesi ke Permukaan Gigi
    Bakteri penyebab karies memiliki kemampuan adhesi tinggi berkat protein khusus yang memungkinkan mereka menempel kuat pada pelikel gigi.

  2. Pembentukan Biofilm
    Setelah menempel, bakteri membentuk biofilm melalui produksi EPS (ekstraseluler polisakarida) yang memberikan perlindungan dan stabilitas struktur komunitas mikroba.

  3. Fermentasi Gula
    Bakteri mengubah gula sederhana menjadi asam (terutama asam laktat), yang menurunkan pH lingkungan sekitar gigi hingga di bawah 5.5.

  4. Demineralisasi Enamel
    Kondisi pH yang asam menyebabkan larutnya kalsium dan fosfat dari enamel, sehingga gigi menjadi rapuh dan mulai berlubang.

  5. Progresi ke Lapisan Lebih Dalam
    Jika tidak dicegah, asam akan terus merusak dentin bahkan mencapai pulpa, menyebabkan rasa nyeri dan potensi infeksi lanjutan.

Cara Mencegah Gangguan dari Bakteri Mulut

Ketika mikrobiota mulut terganggu, risiko berbagai gangguan seperti gigi berlubang, peradangan gusi, dan bau mulut meningkat.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan mikroba dengan:

  • Sikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride

  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula

  • Berkumur dengan obat kumur antiseptik bila diperlukan

  • Konsumsi air putih yang cukup

  • Rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan

  • Menggunakan produk dengan xylitol untuk menghambat pertumbuhan S. mutans

  • Mempertimbangkan terapi probiotik khusus untuk kesehatan oral

Referensi

  1. Jingwei Cao et al. (2025). "Cariogenic Microbiota and Emerging Antibacterial Materials to Combat Dental Caries." Journal of Oral Microbiology.

  2. Frontiers in Microbiology (2023). "Association of polymicrobial interactions with dental caries."

  3. MDPI Microorganisms (2024). "Oral Microbiome: A Review of Its Impact on Oral and Systemic Health."

  4. Human Oral Microbiome Database (HOMD) – https://homd.org

circle

Berlangganan Artikel Email kami untuk mendapatkan informasi terbaru.