Kamus

Bedah Gigi Bungsu

By Tim Medis GigiKita

08 Jul 2025

Daftar Isi

Apa Itu Bedah Gigi Bungsu?

Bedah gigi bungsu atau yang dikenal juga sebagai operasi gigi bungsu adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat gigi geraham ketiga (gigi bungsu) yang tumbuh tidak normal, tertanam di dalam gusi atau tulang rahang (impaksi), atau menyebabkan nyeri, infeksi, serta kerusakan pada gigi sebelahnya. Prosedur ini dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut dan rahang wajah (SpBM).

Gigi bungsu biasanya tumbuh pada usia 17 hingga 25 tahun. Namun, tidak semua gigi bungsu tumbuh dengan posisi normal dan fungsional. Banyak kasus di mana gigi ini justru menimbulkan masalah, sehingga memerlukan tindakan bedah sebagai solusi medis.

Kapan Bedah Gigi Bungsu Diperlukan?

Operasi gigi bungsu tidak selalu menjadi keharusan. Namun, ada beberapa kondisi medis yang menjadi indikasi kuat tindakan ini harus dilakukan, antara lain:

  • Impaksi gigi bungsu, yaitu kondisi di mana gigi tidak berhasil tumbuh keluar sepenuhnya atau terjebak di dalam gusi/tulang.

  • Infeksi berulang pada gusi bagian belakang (perikoronitis).

  • Nyeri kronis pada rahang belakang, telinga, atau kepala akibat tekanan gigi bungsu.

  • Kerusakan gigi sebelahnya, seperti karies atau resorpsi akar.

  • Kista atau tumor odontogenik yang terbentuk di sekitar gigi bungsu yang tidak tumbuh sempurna.

  • Gangguan gigitan dan perataan gigi akibat dorongan gigi bungsu ke arah anterior.

Dalam kasus tertentu, dokter juga menyarankan pencabutan gigi bungsu yang masih asimtomatik jika diprediksi akan menyebabkan komplikasi di kemudian hari (profilaksis).

Bagaimana Proses Operasi Gigi Bungsu Dilakukan?

Prosedur bedah gigi bungsu dilakukan di klinik atau rumah sakit oleh dokter gigi spesialis dengan tahapan berikut:

  1. Pemeriksaan awal dan rontgen panoramik (panoramic X-ray) untuk melihat posisi dan arah tumbuh gigi.

  2. Pemberian anestesi lokal, regional, atau sedasi agar pasien tidak merasakan nyeri selama tindakan.

  3. Sayatan kecil pada gusi untuk mengakses gigi bungsu yang terbenam.

  4. Jika gigi tertanam dalam tulang, dokter akan mengikis sedikit bagian tulang dan memotong gigi menjadi bagian kecil agar lebih mudah diangkat.

  5. Setelah gigi berhasil diangkat, luka akan dibersihkan dan dijahit agar cepat sembuh.

Durasi operasi bervariasi, biasanya sekitar 30–60 menit tergantung kompleksitas posisi gigi.

Jenis-jenis Impaksi Gigi Bungsu

Posisi tumbuh gigi bungsu yang tidak normal disebut sebagai impaksi, dan ini menjadi alasan utama perlunya tindakan bedah. Jenis-jenis impaksi yang umum meliputi:

  • Impaksi horizontal: Gigi tumbuh mendatar ke arah gigi sebelahnya.

  • Impaksi angular (dengan sudut): Gigi tumbuh menyamping dengan sudut tertentu, seperti angular mesial (ke arah depan) atau distal (ke arah belakang).

  • Impaksi vertikal: Gigi tumbuh ke atas tetapi terhalang gusi atau tulang.

  • Impaksi penuh dalam tulang: Gigi sepenuhnya terbenam di dalam tulang rahang, sering kali tidak terlihat di rongga mulut.

  • Impaksi jaringan lunak: Gigi sudah sebagian keluar, namun masih tertutup sebagian oleh gusi.

Jenis impaksi sangat memengaruhi kompleksitas prosedur dan waktu pemulihan.

Risiko dan Komplikasi Setelah Bedah Gigi Bungsu

Meski termasuk prosedur yang umum dan relatif aman, operasi gigi bungsu tetap memiliki risiko efek samping, di antaranya:

  • Dry socket (alveolar osteitis): Nyeri hebat karena bekuan darah lepas dari soket gigi.

  • Infeksi lokal akibat luka terbuka atau kebersihan mulut yang tidak terjaga.

  • Perdarahan ringan hingga sedang, terutama dalam 24 jam pertama.

  • Bengkak dan nyeri pada area pipi atau rahang selama beberapa hari.

  • Cedera saraf alveolar inferior atau lingual yang menyebabkan kesemutan atau mati rasa di bibir, dagu, atau lidah (jarang, tapi dapat bersifat sementara atau permanen).

  • Pembatasan gerakan mulut sementara (trismus).

Dokter akan menjelaskan semua kemungkinan komplikasi dan cara mengatasinya sebelum tindakan dilakukan.

Bagaimana Proses Pemulihan Setelah Operasi Gigi Bungsu?

Masa pemulihan pasca operasi gigi bungsu bervariasi antara 7–14 hari, tergantung kondisi gigi dan kompleksitas pembedahan. Berikut adalah langkah perawatan yang dianjurkan:

  • Istirahat penuh selama 24 jam pertama.

  • Mengompres dingin bagian luar pipi untuk mengurangi pembengkakan.

  • Menghindari menyikat gigi dekat area operasi selama 24 jam pertama.

  • Mengonsumsi makanan lunak, seperti bubur, yoghurt, atau sup hangat.

  • Menghindari menggunakan sedotan, merokok, atau berkumur keras yang bisa memicu dry socket.

  • Minum obat pereda nyeri atau antibiotik sesuai resep dokter.

Kontrol ulang biasanya dilakukan 7 hari setelah operasi untuk mengevaluasi proses penyembuhan dan melepas jahitan jika diperlukan.

Apa Perbedaan Bedah Gigi Bungsu dan Pencabutan Gigi Biasa?

Secara umum, pencabutan gigi biasa dilakukan ketika gigi sudah tumbuh sempurna dan mudah diakses, sedangkan bedah gigi bungsu dilakukan ketika gigi tidak tumbuh normal dan terbenam dalam gusi atau tulang.

Perbedaan lainnya:

Aspek

Pencabutan Biasa

Bedah Gigi Bungsu

Akses

Mudah terlihat

Tertanam dalam jaringan

Teknik

Forceps dan elevator

Sayatan, bor tulang, pemotongan gigi

Durasi

Cepat (5–15 menit)

Lebih lama (30–60 menit)

Rasa Sakit

Ringan

Cenderung sedang–berat pasca operasi

Risiko

Minimal

Lebih kompleks (infeksi, cedera saraf, dll)

Bedah lebih rumit dan membutuhkan keahlian khusus dari dokter bedah mulut.

Kapan Sebaiknya Menjalani Operasi Gigi Bungsu?

Konsultasikan dengan dokter gigi jika mengalami:

  • Nyeri terus-menerus di area belakang rahang bawah atau atas.

  • Gusi bengkak dan merah di sekitar gigi belakang.

  • Kesulitan membuka mulut atau mengunyah makanan.

  • Gigi bungsu tidak tumbuh sempurna atau tidak muncul sama sekali.

  • Sering mengalami bau mulut atau rasa tidak nyaman di mulut bagian belakang.

Rontgen panoramik sangat membantu menentukan posisi dan arah tumbuh gigi bungsu. Deteksi dini bisa mencegah komplikasi yang lebih serius.

Referensi

  • Prophylactic Removal of Impacted Third Molars – Cochrane Database of Systematic Reviews, Mettes TG et al., 2005

  • Risk Factors Associated with Postoperative Complications Following Third Molar Removal – International Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, Jerjes W et al., 2010

  • Postoperative Complications Following Third Molar Surgery: A Prospective Cohort Study – Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, Bui CH, Seldin EB, Dodson TB, 2003

  • Third Molar Surgery: Current Concepts and Controversies – Journal of the Canadian Dental Association, Blondeau F, Daniel NG, 2007

  • Clinical Guidelines for Third Molar Surgery – American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons (AAOMS), 2016

  • Guidance on Third Molar Extraction – National Institute for Health and Care Excellence (NICE), UK

circle

Berlangganan Artikel Email kami untuk mendapatkan informasi terbaru.