Kamus

Benjolan di Gusi

By Tim Medis GigiKita

08 Jul 2025

Daftar Isi

Penyebab Benjolan di Gusi

Benjolan di gusi adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang muncul pada area gingiva dan dapat bersifat jinak, reaktif, infeksius, atau bahkan neoplastik. Kondisi ini bisa terasa lunak, keras, nyeri, atau tanpa gejala, tergantung dari penyebabnya. Istilah "benjolan di gusi" merupakan istilah umum yang mencakup berbagai kelainan klinis yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan pada area gusi.

Gejala Indikasi Mempunyai Benjolan di Gusi

  • Pertumbuhan cepat dalam hitungan minggu

  • Perdarahan spontan tanpa trauma

  • Luka atau benjolan tidak sembuh lebih dari 14 hari

  • Disertai nyeri hebat atau demam

  • Riwayat merokok berat atau kanker sebelumnya

Klasifikasi Klinis Benjolan di Gusi

Pyogenic Granuloma (Granuloma Piogenik)

Lesi vaskular jinak akibat respons inflamasi berlebihan terhadap iritasi kronis atau trauma. Umumnya ditemukan pada wanita hamil karena pengaruh hormonal.

  • Ciri khas: merah terang, mudah berdarah, menyerupai kembang kol

  • Etiologi: trauma, plak, hormon

  • Diagnosis: pemeriksaan klinis dan biopsi

  • Terapi: eksisi total dan kontrol faktor iritan

Peripheral Ossifying Fibroma

Lesi reaktif jinak berasal dari jaringan periodontal. Lebih sering terjadi pada usia muda.

  • Ciri khas: keras, padat, biasanya muncul di rahang atas bagian depan

  • Etiologi: iritasi kronik

  • Diagnosis: radiografi dan histopatologi

  • Terapi: eksisi menyeluruh

Peripheral Giant Cell Granuloma

Lesi jinak reaktif dengan sel raksasa multinukleus pada histologi.

  • Ciri khas: warna kebiruan-ungu, mudah berdarah

  • Diagnosis: biopsi jaringan

  • Terapi: eksisi dan eliminasi faktor pemicu

Fibroma Iritasi (Traumatic Fibroma)

Lesi jinak akibat trauma mekanik kronik dari gigi atau alat prostetik.

  • Ciri khas: bulat, keras, permukaan halus, tanpa nyeri

  • Diagnosis: klinis dan histopatologi. Kriteria diagnostik meliputi pertumbuhan lambat, warna menyerupai jaringan normal, dan tidak ulseratif. Histopatologi menunjukkan jaringan ikat padat tanpa displasia.

  • Terapi: eksisi dan eliminasi sumber trauma

Abses Periodontal / Gingival

Infeksi bakteri akut pada jaringan periodontal atau gusi.

  • Ciri khas: nyeri, bengkak, kemerahan, nyeri tekan saat mengunyah

  • Diagnosis: pemeriksaan klinis dan radiografi

  • Terapi: drainase, scaling, dan antibiotik jika diperlukan

Kista Mukosa (Mucocele)

Benjolan berisi cairan akibat penyumbatan kelenjar ludah minor.

  • Ciri khas: lunak, berisi cairan, tidak nyeri

  • Lokasi umum: bibir bawah, tetapi bisa dekat gusi posterior

  • Terapi: eksisi kista beserta kelenjar penyebabnya

Torus Mandibularis

Benjolan keras berupa pertumbuhan tulang berlebih, bersifat genetik.

  • Ciri khas: keras, simetris, pertumbuhan lambat, tidak nyeri

  • Terapi: tidak diperlukan jika tidak menimbulkan gangguan. Pengangkatan dianjurkan bila menyebabkan iritasi kronik, mengganggu pemasangan gigi tiruan, atau menyebabkan ketidaknyamanan saat berbicara/makan.

Gingival Hyperplasia (Hiperplasia Gingiva)

Pembesaran gusi akibat proliferasi jaringan, dipicu oleh obat, inflamasi, atau hormonal.

  • Ciri khas: pembengkakan lokal atau menyeluruh, tanpa nyeri

  • Etiologi: penggunaan obat tertentu (fenitoin, siklosporin, nifedipin)

  • Terapi: scaling, gingivektomi, dan evaluasi obat penyebab

Kanker Gusi (Squamous Cell Carcinoma)

Tumor ganas pada gusi yang sering menyerupai luka biasa.

  • Ciri khas: pertumbuhan cepat, mudah berdarah, tidak sembuh dalam waktu lama

  • Diagnosis: biopsi dan pemeriksaan radiologi

  • Terapi: pembedahan, kemoterapi, dan/atau radioterapi

Proses Diagnosis Benjolan di Gusi

Pemeriksaan Klinis

  • Observasi ukuran, bentuk, warna, dan konsistensi benjolan

  • Palpasi untuk menilai tekstur

  • Anamnesis mengenai riwayat trauma atau infeksi

Radiografi

Radiografi membantu mengevaluasi keterlibatan tulang dan struktur sekitarnya. Jenis yang digunakan meliputi:

  • Periapikal: untuk melihat detail akar dan jaringan periapikal

  • Panoramik (OPG): untuk gambaran keseluruhan rahang

  • CBCT: evaluasi tiga dimensi bila dibutuhkan informasi lanjutan

Histopatologi

Standar emas untuk menegakkan diagnosis pasti. Berguna untuk:

  • Identifikasi jenis sel

  • Penilaian pola vaskularisasi

  • Deteksi sel atipikal atau ganas

Prosedur Penanganan Benjolan di Gusi

  • Eksisi bedah: penanganan utama untuk lesi jinak

  • Terapi tambahan: edukasi kebersihan mulut, kontrol plak, antibiotik jika ada infeksi

  • Follow-up: penting untuk mencegah kekambuhan dan deteksi dini. Kontrol dilakukan 1–2 minggu pasca tindakan, lalu setiap 3–6 bulan pada tahun pertama. Jika risiko tinggi, kontrol diperpanjang secara tahunan. Evaluasi mencakup pemeriksaan klinis dan dokumentasi foto klinis.

Tips Pencegahan Benjolan di Gusi

  • Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dan flossing rutin

  • Kontrol gigi rutin setiap 6 bulan

  • Hindari makanan keras atau alat prostetik yang menimbulkan iritasi

  • Evaluasi penggunaan obat yang berpotensi menyebabkan hiperplasia

Referensi Ilmiah

  1. Int J Mol Sci. 2023. "Pathophysiology of Pyogenic Granuloma."

  2. Medscape. "Pyogenic Granuloma Overview." Mei 2025.

  3. Journal of Open Dentistry. 2012. "Peripheral Ossifying Fibroma: Case Series."

  4. Padjadjaran Dental Journal. 2023. "Gingival Pyogenic Granuloma in Mandible Region."

  5. ADA Glossary of Dental Terms. 2024 Edition

circle

Berlangganan Artikel Email kami untuk mendapatkan informasi terbaru.