Kamus

Crossbite

By Tim Medis GigiKita

08 Jul 2025

Daftar Isi

Apa Itu Crossbite?

Crossbite adalah kondisi maloklusi atau ketidaksesuaian antara posisi gigi atas dan bawah, di mana satu atau lebih gigi atas justru menggigit di dalam gigi bawah saat rahang tertutup.

Secara ideal, gigi atas seharusnya sedikit lebih ke luar dibandingkan gigi bawah untuk mendukung fungsi pengunyahan yang seimbang dan simetris.

Namun, ketika terjadi penyimpangan pada arah pertumbuhan rahang atau susunan gigi, maka muncullah kondisi yang disebut occlusion silang atau crossbite.

Kelainan ini bisa bersifat ringan hingga berat, dan dapat memengaruhi hanya satu gigi, sekelompok gigi, atau keseluruhan sisi rahang.

Selain memengaruhi estetika senyum dan kenyamanan berbicara atau mengunyah, crossbite juga dapat menimbulkan gangguan sendi rahang dan perubahan struktur wajah jika tidak ditangani sejak dini.

Jenis‑Jenis Crossbite

Crossbite dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi gigi yang terdampak dan arah deviasi rahangnya:

• Anterior Crossbite

Jenis ini terjadi ketika gigi depan atas (insisivus) tumbuh di belakang gigi depan bawah. Ini adalah kondisi yang sering dijumpai pada anak-anak usia pertumbuhan, terutama saat masa transisi dari gigi susu ke gigi permanen. Anterior crossbite dapat menyebabkan:

  • Kesulitan menggigit makanan secara normal

  • Perubahan posisi rahang bawah karena kompensasi gigitan

  • Risiko pergeseran midline wajah jika tidak dikoreksi

• Posterior Crossbite

Crossbite pada gigi belakang (molar atau premolar), ketika gigi rahang atas menggigit di bagian dalam gigi rahang bawah. Ini bisa terjadi:

  • Secara unilateral: hanya pada satu sisi rahang

  • Secara bilateral: pada kedua sisi rahang

Posterior crossbite lebih sering ditemukan daripada anterior, dan jika dibiarkan, bisa menyebabkan:

  • Deviasi rahang ke satu sisi saat menggigit

  • Asimetri wajah secara progresif

  • Gangguan sendi temporomandibular (TMD)

• Scissor Bite atau Brodie Bite

Ini adalah bentuk paling ekstrem dari posterior crossbite, di mana gigi rahang atas tidak memiliki kontak sama sekali dengan gigi rahang bawah. Biasanya ditemukan pada kondisi skeletal parah dan membutuhkan perawatan kompleks.

Seberapa Sering Crossbite Terjadi?

Berdasarkan penelitian dalam jurnal ortodonti internasional, posterior crossbite memiliki prevalensi sekitar 4–17% pada anak-anak usia sekolah. Angka ini bervariasi tergantung wilayah, etnis, dan pola pertumbuhan rahang.

Fakta Epidemiologi:

  • Lebih umum pada populasi ras Kaukasia

  • Lebih sering terjadi pada anak perempuan

  • Sebagian besar muncul selama fase dentisi campuran (gigi susu & permanen)

  • Sekitar 50% kasus bersifat bilateral, sisanya unilatera

Penyebab dan Faktor Risiko Crossbite

Crossbite dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik struktural, fungsional, maupun kebiasaan sejak kecil:

• Faktor Genetik dan Skeletal

  • Rahang atas yang sempit karena pertumbuhan yang tidak optimal

  • Warisan genetik dari orang tua dengan maloklusi

  • Hubungan rahang atas dan bawah yang tidak proporsional secara tulang

• Faktor Dental (Gigi)

  • Gigi susu yang terlambat tanggal atau tidak tanggal sama sekali

  • Gigi permanen tumbuh miring karena kekurangan ruang

  • Gigi tambahan (supernumerary teeth) yang mendorong arah pertumbuhan gigi

  • Trauma pada gigi anak yang mengganggu erupsi normal

• Faktor Fungsional dan Kebiasaan

  • Kebiasaan menghisap jempol atau dot dalam jangka waktu lama

  • Tongue thrusting (dorongan lidah ke depan saat menelan)

  • Bernapas lewat mulut akibat adenoid atau tonsil yang besar

  • Gangguan tidur yang menyebabkan kompensasi posisi rahang

Gejala Saat Mengalami Crossbite

Gejala crossbite bisa bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Namun, kelainan ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat menimbulkan:

Gejala Umum:

  • Gigitan terasa tidak sejajar atau tidak nyaman

  • Bunyi klik atau snapping saat membuka atau menutup rahang

  • Nyeri di sekitar sendi rahang (TMJ pain)

  • Nyeri kepala dan otot wajah akibat tekanan tidak merata

  • Sulit menggigit dan mengunyah makanan

Komplikasi Jika Tidak Diobati:

  • Keausan tidak merata pada permukaan gigi (attrition)

  • Perubahan simetri wajah dan penampilan

  • Gangguan pengucapan (speech disorder)

  • Kerusakan struktur periodontal akibat tekanan abnormal

  • Tumbuhnya kebiasaan bruxism (menggesekkan gigi saat tidur)

Cara Diagnosis Crossbite

Diagnosis dilakukan oleh dokter gigi umum atau spesialis ortodontis melalui pemeriksaan menyeluruh:

  • Pemeriksaan klinis intraoral: mengevaluasi oklusi saat menggigit

  • Foto panoramic dan cephalometric: melihat struktur rahang dan susunan gigi

  • Model studi gigi: menggunakan cetakan gigi untuk analisis kontak

  • Analisis hubungan CR–CO: mengevaluasi apakah ada pergeseran posisi saat menggigit

Pilihan Pengobatan Crossbite

Pengobatan crossbite harus disesuaikan dengan usia pasien, jenis crossbite, dan penyebabnya:

• Pada Anak-anak (Interceptive Treatment)

  • Palatal expander seperti quad-helix atau Hyrax untuk melebarkan rahang atas

  • Alat ortodontik lepasan seperti expansion plate atau Catalan

  • Perangkat fungsional: face mask, chin cup, atau Frankel III untuk koreksi pertumbuhan rahang

• Pada Remaja dan Dewasa

  • Braces (kawat gigi) atau clear aligners untuk mengatur posisi gigi

  • Mini screw (TADs) untuk membantu gerakan gigi lebih stabil

  • Elastics inter-arch untuk perbaikan gigitan silang

  • Bedah ortognatik untuk kasus skeletal parah yang tidak dapat dikoreksi dengan alat biasa

Cara Mencegah Crossbite

Bisakah Sembuh Sendiri?

Hanya sebagian kecil kasus (0–9%) crossbite ringan yang bisa membaik sendiri tanpa perawatan. Sebagian besar membutuhkan intervensi ortodontik atau ortopedi rahang, terutama jika disebabkan oleh faktor skeletal.

Langkah Pencegahan:

  • Periksakan gigi anak pertama kali pada usia 6–7 tahun

  • Waspadai kebiasaan buruk sejak dini seperti hisap jempol

  • Deteksi pertumbuhan rahang yang asimetris atau sempit

  • Konsultasi rutin dengan ortodontis saat terlihat tanda maloklusi

circle

Berlangganan Artikel Email kami untuk mendapatkan informasi terbaru.