Kamus

Fistula Gigi

By Tim Medis GigiKita

20 Jul 2025

Daftar Isi
Fistula gusi adalah saluran nanah akibat infeksi akar gigi atau jaringan periodontal, ditandai benjolan di gusi. Penanganan meliputi root canal, ekstraksi, hingga flap periodontal.

Penjelasan Fistula Gusi

Fistula gusi adalah saluran kecil yang terbentuk akibat infeksi kronis di jaringan gigi atau gusi, yang memungkinkan nanah keluar ke permukaan rongga mulut. 

Fistula ini biasanya muncul sebagai benjolan kecil berwarna putih atau kekuningan di gusi, yang kadang dapat mengeluarkan cairan secara spontan. 

Istilah medisnya sering disebut sebagai oral fistula atau sinus tract odontogenik, dan menjadi pertanda adanya infeksi mendalam yang perlu segera ditangani.

Penyebab Terbentuknya Fistula di Gusi

Terbentuknya fistula gusi biasanya disebabkan oleh infeksi kronis yang tidak tertangani, terutama yang berasal dari:

  • Gigi berlubang yang sudah mengenai pulpa

  • Infeksi akar gigi (abses periapikal)

  • Penyakit gusi lanjutan seperti periodontitis

  • Trauma gigi atau retakan akar

  • Gagalnya perawatan saluran akar sebelumnya

  • Luka pasca pencabutan gigi yang terinfeksi

Ketika nanah dari infeksi tidak bisa keluar melalui sistem alami tubuh, tubuh menciptakan saluran buatan fistula untuk mengeluarkannya

Tanda dan Gejala Fistula Gusi

Fistula di gusi mungkin tidak menimbulkan nyeri hebat, tetapi bisa dikenali melalui tanda-tanda berikut:

  • Benjolan kecil di gusi yang terasa lunak atau mengeluarkan cairan

  • Rasa tidak nyaman atau ngilu di sekitar gigi tertentu

  • Napas bau atau rasa tidak enak di mulut

  • Gusi tampak pucat, kemerahan, atau bengkak

  • Rasa nyeri tekan saat mengunyah

  • Kadang disertai demam jika infeksi menyebar

Cara Dokter Gigi Mendiagnosis Fistula Gusi

Untuk memastikan diagnosis fistula gusi, dokter gigi biasanya akan melakukan kombinasi pemeriksaan berikut:

  • Pemeriksaan visual dan palpasi pada area gusi

  • Uji vitalitas gigi untuk mengecek kondisi pulpa

  • Foto rontgen periapikal atau CBCT untuk melihat jalur infeksi

  • Tracing fistula menggunakan gutta-percha untuk melacak asal saluran

Diagnosis yang tepat penting untuk menentukan apakah fistula berasal dari infeksi akar gigi atau dari jaringan periodontal.

Bahaya Jika Fistula Gusi Tidak Diobati

Meski tampak sepele, fistula yang tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi serius, antara lain:

  • Penyebaran infeksi ke tulang rahang (osteomielitis)

  • Abses yang lebih luas dan nyeri kronis

  • Kehilangan gigi permanen

  • Infeksi menyebar ke pipi atau leher (selulitis)

  • Gangguan sistemik jika infeksi masuk ke aliran darah

Fistula gusi adalah sinyal tubuh bahwa ada masalah dalam jaringan mulut yang lebih dalam, sehingga tidak boleh diabaikan.

Pengobatan Fistula Gusi yang Efektif

Perawatan Saluran Akar (Root Canal)

Jika infeksi berasal dari pulpa gigi, maka perawatan saluran akar adalah solusi utama. Saluran akar dibersihkan, dibentuk, dan ditutup untuk mencegah infeksi ulang. Setelah prosedur ini, fistula biasanya mengering dan menutup dalam waktu 1–2 minggu.

Ekstraksi Gigi

Apabila gigi yang terinfeksi sudah tidak bisa dipertahankan, pencabutan gigi menjadi pilihan terakhir. Setelah gigi dicabut, saluran fistula biasanya akan sembuh secara alami dalam waktu singkat.

Operasi Periodontal

Jika fistula berasal dari infeksi jaringan periodontal, dokter dapat melakukan debridement mendalam atau operasi flap untuk membersihkan jaringan yang terinfeksi.

Antibiotik

Antibiotik diberikan bila infeksi menyebar atau pada pasien dengan kondisi sistemik lemah. Namun, antibiotik tidak bisa menggantikan tindakan utama untuk mengatasi sumber infeksi.

Cara Mencegah Fistula Gusi Kambuh

Untuk mencegah terjadinya fistula di masa depan, berikut beberapa langkah yang dianjurkan:

  • Menjaga kebersihan gigi dan gusi setiap hari

  • Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin tiap 6 bulan

  • Segera mengatasi gigi berlubang sebelum infeksi menyebar

  • Melanjutkan perawatan saluran akar hingga selesai

  • Tidak menunda perawatan gigi walau gejalanya ringan

Pencegahan lebih baik dan lebih murah dibanding penanganan infeksi gigi yang bisa berujung komplikasi.

Kapan Harus ke Dokter Gigi BIla Terjadi Fistula Gusi?

Segera periksakan diri ke dokter gigi bila:

  • Terlihat benjolan kecil di gusi, apalagi mengeluarkan cairan

  • Mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman pada gigi

  • Gusi tampak bengkak atau berdarah tanpa sebab jelas

  • Terjadi perubahan warna gigi disertai gejala infeksi

  • Muncul bau mulut terus-menerus meskipun sudah menyikat gigi

Penanganan dini bisa mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut dan mempercepat pemulihan.

Referensi

  • Bhandari S, et al. Oral Cutaneous Fistula. StatPearls Publishing, NCBI, 2023.

  • Rudy R, et al. Oronasal Fistula Repair Using Periodontal Plastic Flap: A Clinical Case Study. PubMed, 2024.

  • Martono R. Penanganan Oroantral Fistula Menggunakan Buccal Advancement Flap dan Buccal Fat Pad. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia (MKGI), 2021.

  • Aslam-Pervez N, et al. Tri-Laminar Closure Techniques for Alveolar Fistula in Maxillofacial Surgery. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 2022.

  • International Journal of Implant Dentistry. Overview of Flap Options for Oral Fistula Closure: Mucosal, Connective, and Pedicled Grafts. 2018.

  • American Association of Endodontists (AAE). Sinus Tract and Endodontic Infection: Clinical Diagnosis and Management Guidelines, AAE Clinical Resource, 2021.

  • International Association of Oral and Maxillofacial Surgeons (IAOMS). Odontogenic Infection Pathways and Fistulae: Diagnosis and Surgical Management, 2022.

circle

Berlangganan Artikel Email kami untuk mendapatkan informasi terbaru.